Sungguh pagi ini saya amat berbahagia, betapa bersyukurnya saya dikelilingi orang2 baik seperti keluarga dan sahabat baru saya didunia Blog. Terus terang saya masih gaptek, untuk urusan foto saja, saya sudah coba berulangkali kok ngga bisa juga ya, ngga tahu deh sepertinya saya masih begi kali ya…tapi saya masih mau berusaha jadi pinter kok, karena ternyata memang ngga mudah juga ya berurusan masalah IT ini.
Saya mau cerita soal anak…hahaha..yah mungkin begitulah kalau jadi Ibu pasti ngga jauh cerita tentang, anak, suami, pekerjaan dan apa yah..balik ke anak lagi kali ya, hehe …
Tadi malam sebelum tidur saya pandangi wajah anak saya, banyak yang saya fikirkan tentang anak saya, rencana terbaik, harapan sekaligus doa dan saya coba mengingat masa kecil saya apakah sama dengan anak saya sekarang. Terus terang saya tidak mampu mengingatnya, kecuali waktu itu saya sudah sekolah TK, itu juga hanya beberapa bagian kecil saja. Kevin baru 3,5 tahun, tetapi kalau dibandingkan dengan saya dulu, betapa bahagianya anak2 sekarang sudah mendapatkan fasilitas yang lebih baik. Tinggal saya dan Suami bisa menyikapi dengan bijak perlunya anak untuk memanfaatkan fasilitas ini.
Dulu sewaktu Kevin masih 6 bulan, dengan bekal dari Ibu orang tua saya berusaha menjadi Ibu yang baik, saya dan anak memanfaatkan sebuah sekolah Tumble Tots untuk melatih gerakan motorik anak, bagaimana belajar memijat bayi, berbicara dg bayi dll.Semula Suami saya menganggap tidak perlu, tapi ternyata menarik lho untuk bisa mempelajari apa yg dibutuhkan dari seorang bayi, hingga kemudian Kevin jadi anak yg cukup gesit, mandiri apabila ingin mengerjakan sesuatu dan mampu bersosialisasi dengan kawan2 nya sebaya atau diatas umurnya. Dia cukup ramah dan mau belajar sesuatu. Saya kadang terheran-heran, wah anak2 sekarang pintar2 yah. Setelah di Tumble Tots hanya dg permainan yg terbatas dia sudah bosan, saya masukkan di tempat bermain lain sambil sedikit belajar di Cambridge, sekolah yg tidak jauh dari rumah kami. Cukup 5 menit saja. Mungkin jadi narsis kedengarannya, saya kaget saja Kevin sudah bisa bahasa Mandarin dg baik, sedikit bahasa Inggris, membaca dan menulis dg benar dan dia suka musik. Sungguh saya kagum ketika dia bisa bernyanyi do re mi fa sol la si do dengan irama yg benar dan bermain kecrekan musik dengan irama yg tepat.
Itulah yg membuat saya terharu, saya mensyukuri itu semua. Walaupun terus terang saya sungguh ngga ingin memaksakan anak saya untuk belajar. Karena umur2 seperti itu saya ingin dia banyak bermain, pernah adakalanya dia bosan, saya tidak paksakan, bahkan kalau dia mau ngga sekolahpun saya setuju2 saja. Untuk mendapatkan hasil semua ini, tentu saja peran seorang Ibu sangat dibutuhkan, saya mesti sabar dan punya cara yang tepat agar anak bisa enak mengulangi pelajaran yang sebelumnya sudah disampaikan guru2nya, saya kadang mau nangis atau bingung gimana ya kalau saya mengalami kesulitan mengajarkan sesuatu, sementara mau minta bantuan Suami ngga tega karena dia sudah ke capek an bekerja di kantor. Saya juga bekerja di kantor dan siaran, tetapi saya ngga boleh mengeluh, karena saya harus komit menginginkan anak, sudah diberi anak kok ngga bertanggung jawab sih… Kadang memang sebagai perempuan atau Istri kita mesti double extra mengatasi banyak hal yang tidak diketahui pasangan.
Maaf ya kalau boleh kita diskusikan, ketika dulu saya kecil bersama Orang Tua, masih lekat dalam ingatan saya, apapun sibuknya Ayah saya, beliau selalu menyempatkan kapanpun sehari2, bahkan week end untuk memberikan pelajaran terbaik dalam perkembangan anak dan ini bagus buat kedekatan orang tua dengan anak. Saya jadi mampu mengingat semua kenangan terindah melewati waktu ke waktu dari sekolah hingga dewasa, Ibu dan Ayah menjalani peran terbaiknya.
Sementara sekarang banyak orang tua yang begitu sibuknya bekerja, urusan anak diserahkan pembantu atau suster, atas nama uang kita minta di maklum kan karena kebutuhan hidup yang tinggi membuat kita hanya terfokus kerja..kerja dan kerja mengejar target, cari tambahan penghasilan, mengejar atau mempertahankan jabatan,popularitas dll. Padahal kita lupa, kita punya anak yg betapa indahnya kalau kita melakukan kegiatan kita secara berimbang. Tapi kadang tanpa sadar kita tetap memprioritaskan urusan kantor dan pekerjaan yang tidak ada habisnya dan tidak membuat kita puas. Sementara waktu terus berjalan dan yang lalu tidak bisa kita ulang.
Saya tidak ingin kehilangan banyak moment kepada anak saya, seperti halnya dulu Ayah dan Ibu melakukan semuanya itu kepada saya. Saya ingin membuat anak saya pintar, hebat dan mandiri. Saya ingin ajak dia keliling dunia melihat sesungguhnya hidup dari susah sampai senang, tapi dia tidak menjadi orang yang susah atau menyusahkan orang lain, tapi dia bisa bahagia dan membahagiakan orang lain dan bermanfaat hidupnya.Amin.
Saya bersama Suami,pingin ajak dia keliling naik bis atau kendaraan umum, naik kereta api sampai pesawat terbang, tahu yang namanya kampung sampai tempat terindah, belajar membuat sesuatu, punya kebanggaan atas hasil jerih payah sendiri dll dll yang semuanya ingin didampingi bersama kami Orang Tuanya.
Memang ngga mudah jadi Orang Tua yg baik, diperlukan keringanan hati kita untuk bisa fokus untuk anak, karena waktu tidak akan berulang, saya yakin kita sebagai Orang Tua tidak akan menyesal melakukan itu, karena Anak akan sangat menghargai moment indah itu menjadi kenangan terbaik dalam hidup.
Save the family..
bapak saya dahulu rajin berkata begini: “jaman bapak sekolah dulu, bapak harus jalan kaki 5 km. anak jaman sekarang sih enak banget, naik bus kota”
saya hanya bisa jawab begini: “pak, kalo jaman bapak sekolah sudah ada bus kota, bapak masih mau jalan kaki?”
sepertinya ini bisa menjadi topik siaran minggu depan,..save the family..
( btw kok kategorinya 1 ?..nggak dibuat family, atau apa ..nggak salah ketik )
halo de Kevin, senang ya punya Mama baik! hehe
selamat ngeblog, Mba Ida!
Mbak, saran saja. Untuk beberapa tutorial blogger wordpress bisa melaju ke blog http://panduan.wordpress.com hasil gagasan pak urip dan beberapa temen2 wordpress indonesia.
Banyak tutorial tersedia disana, termasuk salah satunya ditulis pak urip di blog beliau : cara mengupload foto yang mbak sampaikan di atas.
Selamat blogging ya mbak.
Alow mbak ida, sekarang punya blog jadi nambah kegiatan lagi nih. Kangen suara mbak waktu jaman²nya 102,3 🙂
salam kenal mbak ida, kelak kalau saya dah dikaruniai anak juga memimpikan seperti yang mbak inginkan…..
Thanks Mas Iman..pelan2 aku jadi tahu deh upload foto, hehe jangan diketawain ya masih belajar kok masih begi hehehe..
Hi Mas Dodi, Mikow senang deh pernah dengerin aku ya dulu di Prambors..Untuk brandallokajaya..hehe lucu ya..kalau di Blog itu banyak yg pakai nama samaran ya…Aku doakan terwujud cita2mu.Amin. Keep in touch ya…
Evan jadi pengen kenal ama bang kevin. 🙂
Evan jadi pengen kenal ama bang kevin. 🙂
Biar sesibuk apapun, kalau niat tetap bisa kok dekat dengan anak.
Saya tetap dekat dengan anak-anak saya, diusahakan malam mendongeng walau lelah sepulang kerja…setelah besar mereka gantian cerita dari buku bacaan yang telah selesai dibaca. Kalau hubungan dengan anak dekat, jika anak telah dewasa, kita jadi punya sahabat.
Dukungan suami sangat diperlukan, dan saya bersyukur punya suami yang mendukung…jadi saya bisa berkarir di luar rumah, tugas keluar kota bahkan ke luar negeri,…..yang penting gantian jaga anak, walau udah ada si mbak (si mbak ini udah ada sejak anak saya kecil, sampai sekarang udah lulus kuliah )
Every child comes with the message that God is not yet discouraged of man — Rabindranath Tagore.
siap-siap, mbak…ngajarin kevin ngeblog 😀
Selamat Pagiii semuanya…Maaf aku belum menanggapi Mbilung…hahaha reason nya bagus banget ya, wah memang anak2 sekarang sudah pintar argumentasi dg orang mengemukakan pendapat, ada baiknya kita sebagai Orang Tua jangan selalu merasa benar terus..hehe Saya dulu sekolah TK dan SD juga jalan kaki kok, rumah Orang Tuaku di Tebet, sekolah naik becak atau jalan dilalui enak2 aja ngga pernah protes.
Thanks Evan..ayo donk kenalan sama Kevin, umur berapa sekarang, sehat dan tambah pintar ya…
Aku setuju dg Edaratna,Alhamdulillah kalau kita punya kerjasama yg baik diantara pasangan kita untuk tetap bisa fokus pada anak, apalagi punya waktu punya anak. Soalnya banyak diantara kita yg sebetulnya maunya bisa menyisihkan waktu bermain dg anak, anak bisa belajar langsung dari Orang Tuanya, tetapi kalau sudah sibuk kerja urusan jadi lain, alasannya ah nanti aja deh, kan sudah ada Ibu/Istri, atau sementara sama suster dulu deh..Keasyikan dg permakluman, akhirnya anak tidak punya kesan mendalam, Orang Tuanya ada sih, tapi beda kedekatannya. Ada yg bilang ah nanti kalau si Mba suster atau pembantu keluar, anak juga akan melupakan susternya. Saya percaya anak tahu berterimakasih kepada orang yg berjasa dalam hidupnya. Mungkin itulah dilemanya Orang Tua bekerja, terutama Ibu bekerja diluar rumah. Semoga kita tetap tidak melupakan dalam mendampingi mereka.
Untuk Ndoro Kakung..duh dalem juga ya komentarnya, itulah kita harus tahu apa yg akan disampaikan Anak untuk pelajaran hidup Orang Tuanya.
Untuk Hedi hehehe..thanks..biasanya sih anak2 sekarang lebih pinter daripada Orang Tuanya..Thanks for all..
yup….save the family =))
lam kenal mbak
duhh enaknya punya ortu kayak mbak Ida 😀
/*kl ntar punya anak, pengen niru kyk mbak Ida 😀
walah ida arimurti… dulu siarannya bareng krisna bukan? 🙂
Hey, check out this awesome link: http://tinyurl.com/3csrp6
alo mba Ida, pa kabar..
aku inget dulu waktu ku kecil untuk minta boneka susahnya minta ampun, ada aja alasannya :yang pabriknya tutup, tokonya ga buka, kesorean….. padahal tuh ibu saya pulang bawa belanjaan banyak.. sedih deh..akhirnya setelah lama sekali dibeliin juga tapi kecill sekali sampai ga bisa aku gendong..(namanya anak kecil kan pengen gendong boneka ya..)
sampai sekarang masih berasa tuh mba..Jadi sekarang aku berusaha untuk menyenangkan ank2ku tapi semampunya aku, yang pasti aku ngga boleh kasih janji-janji sama anak2 kalau ngga boleh harus bilang ngga kalau iya bener2 iya jadi ngga ditunggu-tunggu..
semoga kita bisa jadi ibu yang baik buat anak-kita ya mba wassalam